Senin, 26 Desember 2016

Lirik Lagu dan Terjemahan Miranda Lambert – Automatic



Quarter in a payphone
Dua puluh lima sen untuk bertelpon di telpon umum
Drying laundry on the line
Mengeringkan cucian di tali
Watching sun tea in the window
Menyaksikan sun tea (teh yang diseduh dengan panas matahari) di jendela
Pocket watch, tellin' time
Jam saku, memberitahu waktu
Seems like only yesterday, I'd get a blank cassette
Rasanya baru kemarin, aku membeli kaset kosong
Record the country countdown, 'cause I couldn't buy it yet
Merekam lagu-lagu country, karena aku tak sanggup membelinya

If we drove all the way to Dallas
Jika kita berkendara ke Dallas
Just to buy an Easter dress
Hanya untuk membeli gaun Paskah
We'd take along a Rand McNally, stand in line to pay for gas
Kita kan membawa Rand McNally, mengantri untuk membayar bensin
God knows that shifting gears ain't what it used to be
Tuhan tahu bahwa memindah gigi dulu tak begitu
I learned to drive that '55, just like a queen, three on a tree
Aku belajar mengemudi mobil 55 itu, seperti ratu, tiga gigi kecepatan

Hey what ever happened to waiting your turn
Hei, apa yang terjadi pada menunggu giliranmu
Doing it all by hand, 'cause when everything is handed to you
Lakukan semua dengan tangan, karena saat semua diserahkan padamu
It's only worth as much as the time put in
Itu setara dengan waktu yang dicurahkan
It all just seems so good the way we had it
Dulu semuanya serasa indah
Back before everything became automatic
Sebelum semuanya serba otomatis

If you had something to say
Jika ada yang ingin kau katakan
You'd write it on a piece of paper
Kau kan menulisnya di selembar kertas
Then you put a stamp on it
Lalu kau tempeli perangko
And they'd get it three days later
Dan akan sampai tiga hari kemudian
Boys would call the girls
Cowok-cowok akan menggoda para cewek
And girls would turn them down
Dan cewek-cewek akan mengabaikan mereka
Staying married was the only way to work your problems out
Mempertahankan pernikahan adalah satu-satunya jalan keluar dari masalahmu
Hey what ever happened to waiting your turn
Hei, apa yang terjadi pada menunggu giliranmu
Doing it all by hand, 'cause when everything is handed to you
Lakukan semua dengan tangan, karena saat semua diserahkan padamu
It's only worth as much as the time put in
Itu setara dengan waktu yang dicurahkan
It all just seems so good the way we had it
Dulu semuanya serasa indah
Back before everything became automatic
Sebelum semuanya serba otomatis
Let's roll the windows down
Mari turunkan kaca jendela
Windows with the cranks
Jendela yang berengkol
Come on let's take a picture
Ayo, kita ambil gambar
The kind you gotta shake
Gambar yang harus kau kibas-kibaskan
Hey what ever happened to waiting your turn
Hei, apa yang terjadi pada menunggu giliranmu
Doing it all by hand, 'cause when everything is handed to you
Lakukan semua dengan tangan, karena saat semua diserahkan padamu
It's only worth as much as the time put in
Itu setara dengan waktu yang dicurahkan
It all just seems so good the way we had it
Dulu semuanya serasa indah
Back before everything became automatic

Sebelum semuanya serba otomatis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar